episode 1 ano hana
Seorang
lelaki remaja bernama Jintan merasa memiliki trauma dan stress akan masa lalu.
Karena itu, ia lebih suka menyendiri dan sering bolos sekolah. Kini, di
hidupnya muncul seorang gadis manis berbaju putih bernama Honma Meiko (Menma)
yang menjadi alasan traumanya. Jintan menganggap sosok Menma hanyalah sosok
halusinasinya saja karena pada kenyataanya, Menma sudah meninggal sejak lama.
Meski
begitu, Menma seperti sosok yang nyata –halusinasi berwujud- bagi Jintan karena
Menma bisa diajak bicara dan hanya Jintan yang bisa melihat dan berinteraksi
dengan Menma, sementara orang lain tidak bisa melihatnya. Selain itu, Menma
juga bisa berinteraksi dengan lingkungannya seperti memetik bunga, memasak, menyanyi
bermain, membuka pintu, dan jika ia menyenggol gelas maka gelas tersebut juga
bisa jatuh.
|
Menma
memakai pakaian berwarna putih dimana pakaian itu adalah pakaian yang sama yang
dia pakai saat meninggal. Meskipun saat ini dia sudah remaja, namun sikapnya
sangat periang seperti halnya anak-anak. Dan, itu terkadang membuat Jintan
merasa sedikit kesal.
Jintan
bertanya kepada Menma apa sebenarnya permohonan Menma di masa lalu, saat mereka
masih kecil. Menma mengatakan kalau ia tidak ingat permohonannya tapi yang
pasti permohonan itu bisa terwujud jika semua teman-temannya berkumpul. Jintan
merasa itu adalah hal yang sulit dilakukan mengingat semua teman-temannya sudah
banyak berubah, berpencar, dan menjalani kehidupannya masing-masing.
Flashback.
Dulu,
saat mereka masih anak-anak, ada 6 orang sahabat yaitu Menma, Jintan, Anaru,
Yukiatsu, Tsuruko, dan Poppo. Saat bermain di hutan, Menma pernah mengatakan
kalau ia memiliki sebuah permohonan, tapi Menma belum sempat mengatakan apa
permohonannya. Suatu hari dimusim panas, dia dan sahabatnya berkumpul di sebuah
tempat rahasia di dalam hutan dan membuat geng bernama Perdamaian Super Busters
(Super Peace Busters).
Saat
itu, Anaru bertanya apakah Jintan menyukai Menma. Yukiatsu menyambung dengan
menyuruh Jintan untuk jujur. Karena, dalam geng Super Buster tidak boleh ada
yang disembunyikan. Menma dan Jintan sama-sama kaget. Jintan merasa kikuk dan
bingung harus menjawab apa. Lalu dia mengatakan bahwa dia tidak mungkin suka
dengan seorang gadis yang buruk rupa. Jawaban Jintan membuat teman-temannya
merasa kaget.
Jintan
berpikir Menma akan menangis mendengar ucapannya, tetapi Menma justru tersenyum
manis ke arahnya. Hal itu membuat Jintan merasa bersalah karena sudah menghina
Menma dan ia langsung lari dari tempat itu. Di rumah, ia terus memikirkan Menma
dan berjanji untuk meminta maaf kepadanya besok.
Sayangnya,
hari dimana dia meminta maaf kepada Menma itu tak pernah datang karena keesokan
harinya Menma meninggal. Sejak saat itu dia terus dihantui rasa bersalah dan
trauma berat. Sejak hari itu juga, dia kehilangan semua teman-temannya. Ia
merasa semua temannya sudah berubah dan tidak ada lagi yang mempedulikannya.
Hingga
dimasa kinipun, Jintan tidak pernah lagi bersahabat dengan teman-temannya itu
seperti saat mereka masih kanak-kanak. Bahkan, orang-orang bilang kalau Jintan
adalah sosok yang pendiam dan suka bersembunyi di rumahnya (tidak suka
bersosialisasi).
Suatu
senja, Jintan bertemu dengan Yukiatsu dan Tsuruko yang merupakan temannya waktu
kecil dan anggota dari Super Peace Busters. Yukiatsu dan
Tsuruko tampak memakai seragam SMA terpandang yang membuat Jintan sedikit
rendah diri karena dia hanya sekolah di sekolah biasa.
Sementara
Menma sendiri terlihat sangat senang karena bisa melihat lagi sahabat lamanya.
Sayangnya, Yukiatsu justru bersikap seolah menyalahkan Jintan akan kejadian
masa lalu- mengenai kematian Menma- sehingga Jintan merasa sakit hati kemudian
lari dari hadapan mereka. Menma kemudian lari mengikuti Jintan.
Jintan
mengatakan kepada Menma bahwa mereka bukan Yukiatsu dan Tsuruko yang dulu lagi.
Mereka sudah berubah. Jintan juga meminta Menma untuk pergi karena melihat
Menma membuat dia terus mengingat kenangan buruk. Kemudian Menma pergi ke
rumahnya. Menma senang melihat adiknya yang sudah besar, ayahnya yang sudah
beruban dan ibunya yang tampak memanjatkan doa untuknya.
Saat hendak masak telur, Jintan
teringat kalau Menma ingin sup telur. Hatinya terasa sakit dan kemudian dia
keluar dan berlari sekuat tenaga menuju suatu tempat. Ada suatu dorongan kuat
yang membuat dia ingin merubah semua kondisi yang melelahkan ini.
“Aku,,selalu ingin. Selalu. Aku ingin esok hari ketika aku dapat meminta
maaf kepada Menma. Menma. Stresku. Traumaku. Benar, aku yakin. Aku membuat
bayangan Menma agar aku bisa meminta maaf kepadanya. Kalau benar begitu, aku
harus…”
Jintan
terus berlari dan berhenti di depan tempat rahasia mereka beberapa tahun yang
lalu. Ia berharap Menma akan ada disana sehingga dia bisa segera meminta maaf.
Saat masuk, ia melihat beberapa majalah, kaleng dan juga bekas makanan.
|
Tiba-tiba
seorang lelaki dengan baju motif bunga muncul. Dia adalah Poppo, salah satu
teman Jintan saat kecil. Jintan merasa memiliki sebuah harapan.
“Hari itu….waktu yang sempat berhenti mulai
berjalan lagi..”
Mari
kita lanjut keepisode 2 :v…
Komentar
Posting Komentar